Saat saya di Tanah Suci menunaikan ibadah Haji dulu, ada seorang Ibu mendatangi... | kata bijak mario teguh

Nih ada lagi Kata Bijak Mario teguh- Saat saya di Tanah Suci menunaikan ibadah Haji dulu, ada seorang Ibu mendatangi... terbaru, jangan sungkan-sungkan untuk membaca Kata Bijak Mario teguh- Saat saya di Tanah Suci menunaikan ibadah Haji dulu, ada seorang Ibu mendatangi.... kata-kata mutiara cinta dari Kata Bijak Mario teguh- Saat saya di Tanah Suci menunaikan ibadah Haji dulu, ada seorang Ibu mendatangi... terbaru bisa dijadikan kata kata motivasi, bisa juga Kata Bijak Mario teguh- Saat saya di Tanah Suci menunaikan ibadah Haji dulu, ada seorang Ibu mendatangi... terbaru untuk update status kata kata semangat.

Saat saya di Tanah Suci menunaikan ibadah Haji dulu, ada seorang Ibu mendatangi Ibu Linna dan saya di ruang makan hotel, dan meminta maaf.



Pak Mario, saya mohon maaf kepada Anda.



Untuk apa Ibu? Ibu tidak salah apa-apa kepada saya, dan kalau pun salah sudah saya maafkan sebelum Ibu meminta maaf.



Begini Pak Mario, suami saya ini (sambil mengenalkan suaminya yang duduk di kursi roda, dan kami bersalaman santun) suka sekali nonton MTGW Pak Mario di Metro TV.



Oh, terima kasih, mudah-mudahan bisa berguna.



Bukan begitu Pak Mario, kalau saya menemukan dia nonton MTGW, TV-nya saya matikan, karena saya kira Pak Mario non-muslim. Saya mohon maaf.



Tidak mengapa Ibu, tapi saya bersyukur Bapak dan Ibu sekarang bersedia menonton MTGW, dan kita dipertemukan Tuhan dalam selemparan batu dari Masjid Il Haram.



-------------------



Setelah bertukar keramahan dan ketulusan hati, kami kembali ke meja makan masing-masing.



Bergema dalam pikiran saya harapan yang kembali teringatkan, setiap kali hal yang serupa terjadi, yaitu orang salah menduga tentang agama yang saya anut:



Tuhan, kapankah saudara-saudaraku ini tidak lagi bergantung kepada tanda-tanda fisik untuk mengenali agama seseorang, atau sama sekali tak memperhatikan keagamaan seseorang, tapi mensyukuri kebaikan yang ada pada sesamanya?



Pakaian yang paling indah bagi seseorang adalah akhlaknya, dan dengan memperhatikan akhlak-lah kita paling ‘aman’ dalam mengenali agama seseorang.



Orang yang hanya bergantung kepada tanda-tanda fisik, sering tertipu.



Jika kita meyakini bahwa agama kita adalah rahmat bagi alam semesta, maka seharusnya pemeluknya menjadikan dirinya rahmat bagi sesamanya dan semua penciptaan.



Saya sedang belajar dan berusaha menjadi pribadi yang membahagiakan sesama – sebagai rahmat, sebagai hadiah dari Tuhan, bagi keluarga, sesama, dan lingkungan, TANPA berusaha memberitahu orang lain tentang agama saya dengan hal-hal yang biasa dikenakan sebagai tanda.



Saya tersenyum haru, dan sedikit prihatin kalau mendengar orang nyeletuk:



“Kok muslim sih, kan dia Chinese?” (Dia tidak tahu, bahwa muslim di China itu sebagian besar Chinese, dan orang Arab juga ada yang non-muslim).



Itu sebabnya, iman saja tidak cukup, kita juga harus berilmu.



Tanpa kita sadari, kita telah sering membatasi kebesaran agama dengan rendahnya pendidikan dan sempitnya sudut pandang. Dan sebetulnya itu terjadi pada pemeluk dari semua agama.



Marilah kita ber-Tuhan dengan sebaik-baiknya, beragama dengan seikhlas mungkin, dan hidup berbahagia dalam kebenaran.



Mario Teguh – Loving you all as always

Sekian postingan Kata Bijak Mario teguh- Saat saya di Tanah Suci menunaikan ibadah Haji dulu, ada seorang Ibu mendatangi... terbaru, temukan kata kata mutiara yang mengandung hikmah, motivasi, semangat cinta dan lainnya di postingan selanjutnya.